Propaganda dalam Iklan

Rabu, 24 November 2010

Kata "Propaganda" sering kita mendengarnya.. Satu hal yang kita pikirkan hanya sebatas propaganda yang berbentuk heroik saja. Namun sebenarnya propaganda itu sendiri pada zaman sekarang sudah meluas dan bukan hanya sebatas propaganda yang heroik saja. Contohnya adalah pada iklan-iklan.

Seperti yang kita ketahui, untuk memasarkan produk diperlukan media massa, salah satu contohnya adalah melalui iklan. 

Arti dari iklan itu sendiri adalah suatu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk :
  1. Memotivasi seorang pembeli dan mempromosikan penjual suatu produk atau jasa
  2. Mempengaruhi pendapat publik
  3. Memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Jadi, pada intinya iklan adalah sebuah desain komunikasi yang dibiayai untuk menginformasikan dan atau membujuk. 

Zaman sekarang ini, ada banyak cara yang ditempuh dalam memasarkan suatu produk. Berbagai hal biasanya ditempuh untuk meraih angka penjualan tertinggi. Dari yang memanfaatkan isu-isu populer sampai trik-trik yang berpotensi mengelabui kandungan produk. Oleh karena itu konsumen harus pintar-pintar memilih.

Dari sini kita bisa melihat sebuah iklan menjadi sebuah propaganda yang mempengaruhi konsumen agar tertarik dengan produk mereka. Saya akan memberikan sebuah gambaran di sini agar lebih mudah dipahami. Sekarang ini, berat badan yang besar (kegendutan) menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat perkotaan. Banyak orang yang mengidamkan tubuh yang bagus. Kita ambil contoh laki-laki. Banyak yang ingin memiliki tubuh proporsional dan berotot. Hal ini dijadikan sebagai "kuda tunggangan" dalam memasarkan produk. Bagaimana jika Anda membaca propaganda seperti ini, "Susu L-Men tinggi protein dan rendah lemak serta mengandung L-Carnitine. Tersedia dalam rasa coklat yang lezat." Iklan tersebut sebelumnya didahului dengan kata-kata, "L-Men telah dirancang khusus bagi Anda, pria dengan aktivitas tinggi yang ingin mendapatkan bentuk tubuh ideal." sungguh menggiurkan bukan?


L-Men Hi-Protein
Kandungan dalam L-Men

Grafik yang menunjukkan komposisi antara kandungan lemak dan protein yang terdapat dalam produk ini, serta dicetak dengan jelas pada labelnya, jelas ingin menciptakan sebuah kesan bahwa susu L-Men tidak membuat orang jadi gemuk (pria) jika meminumnya. Bahkan kandungan L-Canitine yang secara alami terdapat pada otot rangka dan hati juga sangat ditonjol-tonjolkan dalam produk ini sebagai kandungan yang membantu proses perubahan (metabolisme) asam lemak menjadi energi. 

Jadi kalau melihat tujuan dari susu L-Men untuk membentuk tubuh yang indah seperti Ade Rai, maka sangat tidak pantas kalau produk ini diperkenalkan sebagai pangan yang dasarnya dimakan untuk menjaga kesehatan. Penggolongan suatu produk ke dalam jenis pangan atau obat juga masih mengundang kontroversi, seperti yang terjadi di Badan Pengawas Obat dan Makanan sampai hari ini. 

Informasi seperti ini sangat berpotensi untuk mengelabui konsumen, karena menganggap produk ini lebih padat gizi. Mungkin kelebihan dari produk ini, seperti juga produk sejenisnya, adalah anjuran untuk melakukan olahraga disamping mengkonsumsi produknya secara teratur.

Dari sini kita bisa melihat sebuah iklan yang menjadi propaganda bagi kaum laki-laki. Dari iklan ini bisa menarik perhatian konsumen untuk membeli produknya. Orang akan tergiur dengan iklan yang mereka buat. 


Sumber yang terkait :


by : Feliciana